Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Guntur Romli buka suara soal rencana mengusung Anies Baswedan untuk maju sebagai Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta dalam Pilkada 2024 mendatang.
“Kalau Anies, pak Sekjen (Hasto Kristiyanto) sudah mengatakan komunikasi informal dengan PKB melalui pak Ahmad Basarah,” kata Guntur dalam keterangannya, Rabu (12/6/2024).
Soal pembahasan pengusungan Anies, Guntur menegaskan komunikasi dilakukan dengan PKB bukan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Menurutnya, PDIP komunikasi dengan PKS hanya sebatas membahas program kerakyatan.
Saat ditanya bagaimana progres pencalonan kandidat cagub lain seperti Charles Honoris yang menjadi salah satu kandidat Pilgub Jakata adalah wakil ketua komisi IX DPR. Selanjutnya, Tri Rismaharini merupakan Menteri Sosial sejak 2020, dia sebelumnya menjabat sebagai Wali Kota Surabaya perempuan pertama 2010-2015 dan 2016-2020.
Kemudian calon lain, yakni Andika Perkasa merupakan purnawirawan TNI yang dulu sempat menjabat sebagai Panglima TNI pada 2021 sampai 2022. Ada juga Prasetyo Edi Marsudi yang saat ini masih menjabat sebagai Ketua DPRD Jakarta sejak 2014. Mereka adalah sosok yang pernah dibeberkan Guntur digadang-gadang bakal maju dalam kontestasi politik DKI Jakarta, dia mengatakan semuanya masih berproses.
“Ini semua masih dipertimbangkan belum diputuskan,” ujarnya.
Sebelumnya, Guntur menjelaskan saat ini PDIP masih melakukan tahapan penjaringan dan survei. Untuk prosedur tahapan pemilihan kandidat di PDIP, tahapannya meliputi penjaringan dari aspirasi bawah kemudian ke tingkat DPC (Dewan Pengurus Cabang), DPD (Dewan Pengurus Daerah), DPP (Dewan Pengurus Pusat). “Baru nantinya diputuskan oleh ketua umum,” kata dia saat dihubungi Tempo melalui pesan singkat pada Selasa, 4 Juni 2024.
Dia menyebut tidak bisa ditentukan kapan pengumuman kandidat calon lantaran setiap daerah berbeda, ada yang cepat prosesnya dan ada yang membutuhkan pertimbangan . “Apalagi kalau terkait kerja sama dengan parpol lain,” kata Guntur.
Guntur mengatakan nantinya, penentuan kandidat yang akan diusung bisa berdasarkan kualitas calon menjalankan ideologi bangsa, terutama sesuai dengan ideologi Presiden pertama, Soekarno dan memiliki program pro rakyat. “Ada fit and proper test sebelum diputuskan oleh DPP,” ujarnya.