Presiden Joko Widodo menyatakan penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI dan dilanjutkan dengan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVII tahun 2024, harus dilaksanakan tepat waktu dan tidak diundur.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo usai menghadiri rapat terbatas soal kesiapan penyelenggaraan PON dan Peparnas 2024 yang dipimpin oleh Presiden Jokowi bersama para menteri dan kepala daerah di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis.
“Hadir bersama kami Menko PMK, Pj Gubernur Aceh, Pj Gubernur Sumatera Utara, dan kita mendapatkan perintah yang clear dari Bapak Presiden bahwa penyelenggaraan PON dan Peparnas 2024 ini harus tepat waktu dan tidak ada kemunduran,” kata Menpora Dito dalam keterangannya, Sabtu (15/6/2024).
Pernyataan Menpora tersebut juga sekaligus memberi penegasan pada masyarakat dan para atlet seluruh Indonesia bahwa PON XXI di Aceh dan Sumatera Utara tetap dilaksanakan sesuai jadwal yakni pada 8-20 September 2024, sedangkan Peparnas di Surakarta, Jawa Tengah, pada 6-13 Oktober 2024.
Kabar diundurnya PON dan Peparnas tersebut muncul karena kedua turnamen olahraga tingkat Nasional itu hanya berselang sekitar satu bulan dengan Pilkada Serentak 2024 yang dilaksanakan pada 27 November 2024.
Adapun pemerintah menargetkan pembangunan maupun renovasi venue untuk PON pada dua provinsi yakni Aceh dan Sumatera Utara rampung dan siap digunakan pada akhir Juli mendatang.
Dalam rapat tersebut, Presiden Jokowi meminta jajarannya untuk memastikan venue penyelenggaraan PON XXI di Aceh dan Sumatra Utara dapat selesai tepat waktu.
“Jadi yang menjadi concern adalah bagaimana memastikan venue yang dibangun di Aceh-Sumatera Utara dan juga yang dilakukan renovasi di Aceh-Sumatera Utara semua selesai bisa tepat waktu dan sesuai dengan standar yang diperlukan,” kata Dito.
Untuk memastikan kesiapan venue, Menpora menjelaskan pihaknya bersama KONI dan federasi cabang olahraga akan memantau dan memastikan venue tersebut dapat digunakan sesuai fungsinya.
“Kami pastikan setelah Juli bisa digunakan. Mungkin nanti beberapa cabang olahraga langsung mengadakan tes sebelum nantinya dipakai untuk perhelatan PON,” kata Menpora Dito Ariotedjo.
Kemenpora dan KONI juga tengah memastikan kontingen dari seluruh provinsi siap untuk bertanding dan diberangkatkan. Adapun pembangunan dan renovasi venue pertandingan di dua provinsi tersebut menggunakan anggaran dari APBN dan APBD.