Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau bergerak melemah setelah dibuka menguat pada perdagangan awal pekan.
Mengacu data RTI, Senin, 10 Juni 2024, IHSG dibuka pada level 6.897,95.
Kemudian bergerak menguat hingga level 6.913,42. Lalu pada pukul 09.11 WIB IHSG merosot melemah 22,15 poin atau setara 0,32 persen ke level 6.875,79.
Pada perdagangan pagi ini sebanyak 1,82 miliar saham dengan nilai transaksi Rp843,16 miliar.
Sebanyak 149 saham emiten terpantau menguat pagi ini. Sementara 254 saham lainnya melemah dan 170 saham terpantau stagnan.
Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih memperkirakan IHSG akan bergerak variatif di tengah pelaku pasar bersikap wait and see terhadap The Federal Open Market Committee (FOMC) The Federal Reserve (The Fed).
“IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed (variatif) dalam range 6.850 sampai 6.930,” ujar Ratih, dilansir Antara.
Sementara dari dalam negeri, pelaku pasar merespons negatif penurunan harga komoditas metal mining menjelang rilis data inflasi Amerika Serikat (AS) dan The Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed pada pekan ini 10 sampai 14 Juni 2024.
Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) melaporkan cadangan devisa pada Mei 2024 sebesar USD139 miliar, atau naik dari bulan sebelumnya sebesar USD136,2 miliar, atau berada di atas standar kecukupan internasional minimal pada kisaran tiga bulan impor.
Sedangkan dari mancanegara, pelaku pasar mencermati rilis inflasi AS dan suku bunga The Fed pada pekan ini, dengan angka inflasi AS berpotensi masih di atas tiga persen.
Pasalnya, data tenaga kerja yang rilis pada akhir pekan terpantau masih solid, yang mana Non Farm Payroll (NFP) pada Mei 2024 naik ke level 272 ribu setelah bulan sebelumnya tercatat 165 ribu.
Di sisi lain, tingkat unemployment naik ke level empat persen dibandingkan April 2024 yang sebesar 3,9 persen. Dengan demikian, ada potensi The Fed baru akan memangkas suku bunga pada akhir 2024.