Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memandang ketidakpastian ekonomi masih tinggi ke depan. Dimulai dari perekonomian global yang diperkirakan sama seperti tahun ini, yaotu tumbuh3,1%.
“Ekonomi global tahun depan itu juga masih tidak pasti,” ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam keterangannya, Kamis (6/6/2024).
Masalah berikutnya adalah inflasi global yang masih tinggi. Meskipun banyak negara sudah menaikkan suku bunga acuan, akan tetapi sulit turun dalam level yang aman.
Perry menyebutkan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (the Fed) diperkirakan menurunkan suku bunga acuan pada akhir tahun.
“Ini membuat ketidakpastian kenapa DXY masih sangat kuat,” jelasnya. Suku bunga obligasi pemerintah AS yang tinggi karena inflasi dan tingginya utang bisa berdampak terhadap penerbitan surat utang pemerintah Indonesia.
Persoalan yang kini menjadi sorotan adalah tensi geopolitik. “Itu akan berdampak ke ekonomi Indonesia kita harus kerja keras untuk tumbuhkan suatu pertumbuhan kita,” papar Perry.