Wacana mengenai koalisi pemerintahan hingga komposisi kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming terus menjadi perbincangan. Partai Gerindra pun mengeluarkan peringatan jangan sampai ada pecah belah yang mengotak-ngotakkan antara kalangan Tim Kampanye Nasional (TKN) dan relawan.
Hal itu dilontarkan oleh Waketum Gerindra Habiburokhman. Dia menegaskan kedua elemen ini bersinergi selama pemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
Menurutnya, kelompok relawan merupakan elemen penting dalam pemenangan Prabowo-Gibran. Dia menyebut kelompok relawan juga terlibat dalam jajaran TKN.
“Jangan ada pihak-pihak yang memecah belah relawan dengan Tim Kampanye Nasional. Jangan dibeda-bedakan antara relawan dan TKN. Relawan adalah bagian integral dari tim kampanye Prabowo-Gibran,” kata Habiburokhman kepada wartawan, Minggu (5/5/2024).
Habiburokhman menjelaskan elemen relawan tergabung dalam kelompok Golf TKN. Bidang itu dikomandani oleh Haris Rusli Moty dan Immanuel Ebenezer atau Noel sebagai wakil komandan.
“Kebijakan kita sejak awal adalah menyatukan relawan dan unsur parpol dalam TKN, makanya ada Komando Golf yang khusus membidangi relawan. Semua relawan Pak Jokowi dan relawan Prabowo Gibran terdaftar dan terkoordinasi di Komando Golf bidang relawan yang dikomandani oleh saudara Haris Rusli Moty dibantu oleh saudara Immanuel Ebenezer, dan kawan-kawan,” ujarnya.
Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran ini mengatakan semua unsur di TKN menjalankan kerja-kerja pemenangan selama pilpres. Menurut Habiburokhman, mereka tidak meminta fasilitas dari TKN.
“Semua unsur TKN, baik parpol maupun relawan bergerak secara swadaya dan swadana menjalankan tugas masing-masing, mereka tidak pernah meminta fasilitas dari TKN,” ujar dia.
Dengan demikian, Habiburokhman meminta jangan ada pihak yang memecah belah pihaknya. Dia menilai pihak yang memecah belah ini orang toxic seperti yang disinggung Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
“Semangat Pak Prabowo untuk merangkul sebanyak mungkin elemen bangsa jangan dikotori gaya berpolitik toxic dan memecah belah, ada yang entah di mana waktu pilpres tapi saat ini kemudian serasa paling pahlawan serta mengklaim kerja-kerja relawan dengan tujuan minta jabatan tertentu di pemerintahan Prabowo-Gibran nantinya. Inilah termasuk toxic yang sesungguhnya yang mungkin dimaksud oleh Pak Luhut,” kata Habiburokhman.