Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menyatakan bahwa Indonesia siap memberikan kontribusi untuk upaya yang mengarah gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina.
Prabowo yang juga presiden terpilih mendorong gencatan senjata permanen di Gaza.
Pernyataan itu disampaikan Prabowo saat mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam konferensi tingkat tinggi (KTT) “Call for Action: Urgent Humanitarian Response for Gaza” atau “Seruan untuk Bertindak: Tanggap Darurat Kemanusiaan untuk Gaza” di Amman, Yordania, Selasa (11/6/2024) waktu setempat.
KTT itu digelar selang beberapa hari Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengusulkan gencatan senjata di Gaza.
Dalam KTT yang digagas Yordania, Mesir, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu, Prabowo mengatakan bahwa kemerdekaan Palestina sebagai solusi dari konflik.
“Pemerintah Indonesia dan rakyat Indonesia menyatakan sekali lagi dukungan yang lebih kuat untuk Palestina yang merdeka dan berdaulat sebagai solusi nyata bagi konflik ini, di Palestina dan Gaza,” kata Prabowo dalam keterangannya, Kamis (13/6/2024).
Dalam pidatonya, Prabowo juga menyinggung negara-negara yang menganggap diri mereka modern, justru melanggar hukum humaniter.
“Kami bersama dengan dunia saat ini memandang dengan ngeri, cemas, dan takjub. Fakta bahwa negara-negara yang menganggap diri mereka modern dan beradab bisa melakukan pelanggaran yang sangat jelas terhadap hukum humaniter internasional,” ujar Prabowo.
Prabowo juga menyinggung penyerangan terhadap warga dan infrastruktur sipil dalam konflik di Jalur Gaza, Palestina. Menurut dia, penyerangan itu melanggar hukum perang modern.
“Kami menyerukan kedua belah pihak untuk menghormati hukum perang,” kata Prabowo.
Prabowo juga mendorong kekuatan-kekuatan besar ikut menegakkan konvensi hukum internasional terkait konflik di Gaza.
“Kami menyerukan agar temuan-temuan Mahkamah Internasional ditegakkan. Bencana kemanusiaan yang terjadi di depan mata kita harus segera ditangani,” ujar Prabowo.