Presiden terpilih Prabowo Subianto sempat meminta agar pihak yang tidak mau diajak kerja sama untuk tidak menjadi pengganggu. Lantas siapa pengganggu yang sebetulnya dimaksud Prabowo?
Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai pihak pengganggu yang dimaksud Prabowo adalah PDIP dan Ganjar Pranowo. Dia mengaitkan itu dengan pernyataan Ganjar dan posisi PDIP yang kelihatan condong menjadi oposisi.
“Sepertinya pernyataan itu dikaitkan dengan sosok personal Ganjar dan PDIP. Ganjar beberapa waktu lalu tegaskan jadi oposisi. PDIP sampai detik ini kelihatan lebih condong jadi oposisi juga,” kata Adi Prayitno, Senin (13/5/2024).
“Banyak pernyataan elite dan kader PDIP yang sangat agresif terus menyerang bahwa pilpres penuh dengan kecurangan. Bahkan mereka lagi gugat ke PTUN,” lanjutnya.
Dia menyebut pernyataan Prabowo tidak terlihat dikaitkan dengan Anies Baswedan dan juga PKS. Terlebih, kata dia, PKS juga belakangan berupaya menjalin komunikasi dengan Prabowo.
“Pernyataan Prabowo itu tidak dikaitkan publik dengan Anies yang sampai hari ini belum nyatakan siap oposisi seperti Ganjar. Tidak pula dikaitkan dengan PKS yang terlihat ingin membangun komunikasi dengan Prabowo, terutama saat PKS halalbihalal. Meski Prabowo tak hadir, tapi setidaknya PKS mulai membuka komunikasi dengan capres nomor dua itu,” jelasnya.
Karena itu lah, dia meyakini pernyataan Prabowo itu dialamatkan kepada Ganjar dan PDIP. “Dialamatkan Ganjar dan PDIP. Itu juga menurut kecenderungan pembicaraan publik di ruang mata,” imbuhnya.
Meski begitu, dia juga mengingatkan sikap Ganjar dan PDIP sampai hari ini belum menyatu. Dia meyakini PDIP baru akan menentukan sikap pada rakernas mendatang.
“Sikap Ganjar dan PDIP per hari ini belum menyatu. Ganjar sebagai personal siap oposisi. Sementara PDIP sikap resminya akan diputuskan di rakernas, oposisi atau koalisi. Meski publik meyakini pdip condong ingin oposan. Dan sejauh ini sikap Ganjar tak mencerminkan sikap resmi PDIP yang sikap resminya baru diukumkan di rakernas bulan ini. Meski sikap ganjar itu dinilai cermin sikap pdip, publik tinggal tunggu sikap resmi PDIP,” jelas dia.
PERNYATAAN PRABOWO
Prabowo Subianto mengaku akan terus menjalin kerja sama dengan semua kekuatan. Meski begitu, dia tidak mempermasalahkan jika masih ada yang tidak mau untuk diajak kerja sama.
“Indonesia tidak bisa dibendung. Kecuali elit Indonesia tidak bisa atau tidak mau kerja sama. Kuncinya itu. Dengan demikian, saya akan berjuang terus bersama semua kekuatan yang mau diajak kerja sama. Yang tidak mau diajak kerja sama tidak apa-apa,” kata Prabowo dalam acara Bimtek dan Rakornas PAN di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (9/5).
Prabowo lantas meminta kepada mereka yang tidak mau diajak kerja sama agar tidak mengganggu. Dia menekankan pihaknya hanya ingin bekerja untuk mengamankan kekayaan yang dimiliki bangsa Indonesia.
“Kalau ada yang mau nonton di pinggir jalan, silahkan jadi penonton yang baik. Tapi kalau sudah tidak mau diajak kerja sama, ya jangan mengganggu. Orang lagi pada mau kerja kok. Kita mau kerja, kita mau kerja, kita mau amankan kekayaan bangsa Indonesia,” ujar Prabowo.